Keutamaan Puasa
Kaum muslimin
yang semoga yang dimuliakan oleh Allah ta’ala, bulan ramadan adalah bulan yang
penuh dengan barakah, bulan dimana segala kebaikan yang banyak terdapat di
sana, berikut ini kami akan memaparkan beberapa keutamaan bagi seorang muslim
yang berpuasa pada bulan tersebut.
Banyak sekali
ayat-ayat yang tegas dan jelas dalam Al-Qur’an yang memberikan anjuran untuk
melaksanakan puasa sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan juga
Allah ta’ala telah menjelaskan keutamaan-keutamaannya, seperti firman-Nya:
ุฅَِّู ุงْูู
ُุณِْูู
َِูู َูุงْูู
ُุณِْูู
َุงุชِ َูุงْูู
ُุคْู
َِِููู َูุงْูู
ُุคْู
َِูุงุชِ
َูุงَْููุงِูุชَِูู َูุงَْููุงِูุชَุงุชِ َูุงูุตَّุงุฏَِِููู َูุงูุตَّุงุฏَِูุงุชِ َูุงูุตَّุงุจِุฑَِูู
َูุงูุตَّุงุจِุฑَุงุชِ َูุงْูุฎَุงุดِุนَِูู َูุงْูุฎَุงุดِุนَุงุชِ َูุงْูู
ُุชَุตَุฏَِِّููู
َูุงْูู
ُุชَุตَุฏَِّูุงุชِ َูุงูุตَّุงุฆِู
َِูู َูุงูุตَّุงุฆِู
َุงุชِ َูุงْูุญَุงِูุธَِูู ُูุฑُูุฌَُูู
ْ
َูุงْูุญَุงِูุธَุงุชِ َูุงูุฐَّุงِูุฑَِูู ุงََّููู َูุซِูุฑًุง َูุงูุฐَّุงِูุฑَุงุชِ ุฃَุนَุฏَّ
ุงَُّููู َُููู
ْ ู
َุบِْูุฑَุฉً َูุฃَุฌْุฑًุง ุนَุธِูู
ًุง
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan
yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki
dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan
perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan
perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya,
laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 35)
- Puasa Merupakan Perisai Bagi Seorang Muslim
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
ูุง ู
ุนุดุฑ ุงูุดุจุงุจ ู
ู ุงุณุทุงุน ู
ููู
ุงูุจุงุกุฉ ูุงููุชุฒูุฌ ูุฅูู ุฃุบุถ ููุจุตุฑ ูุฃุญุตู ูููุฑุฌ ูู
ู
ูู
ูุณุชุทุน ูุนููู ุจุงูุตูู
ูุฅูู ูู ูุฌุงุก
“Wahai sekalian para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mampu
untuk menikah maka hendaknya ia menikah, karena menikah dapat lebih menundukkan
pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barang siapa yang belum mampu menikah
maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah penjaga baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka pada hadits
ini Rasulullah memerintahkan bagi orang yang telah kuat syahwatnya akan tetapi
belum mampu untuk menikah maka hendaknya ia berpuasa, karena puasa dapat
menjadi pemutus syahwat ini, karena puasa menahan kuatnya anggota badan hingga
badan bisa terkontrol menenangkan seluruh anggota badan serta seluruh kekuatan
(yang jelek) bisa di tahan hingga dapat melakukan ketaatan dan di belenggu
dengan kendali puasa.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam juga bersabda:
ู
ุง ู
ู ุนุจุฏ ูุตูู
ููู
ุง ูู ุณุจูู ุงููู ุฅูุง ุจุงุนุฏ ุงููู ุจุฐุงูู ูุฌูู ุนู ุงููุงุฑ ุณุจุนูู
ุฎุฑููุง
“Tidaklah seorang hamba yang berpuasa di jalan Allah kecuali akan Allah
jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksud sabda
Rasulullah “70 musim” adalah perjalanan 70 tahun, sebagaimana yang dikatakan
oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (6/48)
Dan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ู
ุง ู
ู ุนุจุฏ ูุตูู
ููู
ุง ูู ุณุจูู ุงููู ุฅูุง ุจุงุนุฏ ุงููู ุจุฐุงูู ูุฌูู ุนู ุงููุงุฑ ุณุจุนูู
ุฎุฑููุง
“Barang siapa berpuasa satu hari di jalan Allah maka Allah akan menjadikan
di antara neraka dan dirinya parit yang jaraknya sejauh bumi dan langit.”
Maka
hadits-hadits tersebut merupakan penjelasan tentang keutamaan berpuasa yang
dilakukan karena ikhlas mengharapkan wajah Allah ta’ala sesuai dengan petunjuk
yang telah diterangkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Puasa Bisa Memasukkan Seorang Hamba ke Dalam Surga
Puasa dapat
menjauhkan seorang hamba dari neraka, yang berarti mendekatkannya menuju surga.
Seorang sahabat
berkata kepada Rasulullah:
ูุง ุฑุณูู ุงููู ุฏููู ุนูู ุนู
ู ุฃุฏุฎู ุจู ุงูุฌูุฉ
“Wahai Rasulullah tunjukkan kepadaku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke
dalam surga.”
Rasulullah
bersabda:
ุนููู ุจุงุตูู
ูุง ู
ุซู ูู
“Hendaklah engkau melaksanakan puasa karena tidak ada yang semisal
dengannya.” (HR. Nasaai, Ibnu Hibban dan
Al Hakim)
- Pahala Orang yang Berpuasa Tidak Terbatas, Bau Mulutnya Lebih Wangi Daripada Wangi Kesturi dan Ia Memiliki Dua Kebahagiaan
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
ُُّูู ุนَู
َِู ุงุจِْู ุขุฏَู
َ َُูู ุฅَِّูุง ุงูุตَِّูุงู
َ َูุฅَُِّูู ِูู َูุฃََูุง
ุฃَุฌْุฒِู ุจِِู َูุงูุตَِّูุงู
ُ ุฌَُّูุฉٌ َูุฅِุฐَุง َูุงَู َْููู
ُ ุตَْูู
ِ ุฃَุญَุฏُِูู
ْ ََููุง
َูุฑُْูุซْ ََููุง َูุตْุฎَุจْ َูุฅِْู ุณَุงุจَُّู ุฃَุญَุฏٌ ุฃَْู َูุงุชََُูู ََُْْููููู ุฅِِّูู
ุงู
ْุฑُุคٌ ุตَุงุฆِู
ٌ َูุงَّูุฐِู َْููุณُ ู
ُุญَู
َّุฏٍ ุจَِูุฏِِู َูุฎُُُููู َูู
ِ ุงูุตَّุงุฆِู
ِ
ุฃَุทَْูุจُ ุนِْูุฏَ ุงَِّููู ู
ِْู ุฑِูุญِ ุงْูู
ِุณِْู ِููุตَّุงุฆِู
ِ َูุฑْุญَุชَุงِู
َْููุฑَุญُُูู
َุง ุฅِุฐَุง ุฃَْูุทَุฑَ َูุฑِุญَ َูุฅِุฐَุง ََِููู ุฑَุจَُّู َูุฑِุญَ ุจِุตَْูู
ِِู.
“Semua amalan bani adam adalah untuknya kecuali puasa, karena puasa itu
untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dan puasa adalah perisai, jika salah
seorang dari kalian berpuasa maka janganlah ia berkata keji dan
berteriak-teriak. Jika ada orang yang mencacinya atau mengajaknya berkelahi
maka hendaklah ia mengatakan, ‘sesungguhnya aku sedang berpuasa’. Dan demi
Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang
berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau misk. Orang yang berpuasa
mempunyai dua kegembiraan, ia bergembira ketika berbuka, dan ia bergembira
ketika bertemu dengan rabbnya.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat
Bukhari disebutkan:
ูุชุฑู ุทุนุงู
ู ูุดุฑุงุจู ูุดููุชู ู
ู ุฃุฌูู. ุงูุตูุงู
ูู ูุฃูุง ุฃุฌุฒู ุจู ูุงูุญุณูุฉ ุจุนุดุฑ
ุฃู
ุซุงููุง
“Ia meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena puasa untuk-Ku, dan aku
yang akan membalasnya, dan kebaikan itu akan digandakan sepuluh kali lipatnya.”
Dalam riwayat
muslim disebutkan:
ُُّูู ุนَู
َِู ุงุจِْู ุขุฏَู
َ ُูุถَุงุนَُู ุงْูุญَุณََูุฉُ ุนَุดْุฑُ ุฃَู
ْุซَุงَِููุง ุฅَِูู
ุณَุจْุนู
ِุงุฆَุฉ ุถِุนٍْู َูุงَู ุงَُّููู ุนَุฒَّ َูุฌََّู ุฅَِّูุง ุงูุตَّْูู
َ َูุฅَُِّูู ِูู َูุฃََูุง
ุฃَุฌْุฒِู ุจِِู َูุฏَุนُ ุดََْููุชَُู َูุทَุนَุงู
َُู ู
ِْู ุฃَุฌِْูู ِููุตَّุงุฆِู
ِ َูุฑْุญَุชَุงِู
َูุฑْุญَุฉٌ ุนِْูุฏَ ِูุทْุฑِِู ََููุฑْุญَุฉٌ ุนِْูุฏَ َِููุงุกِ ุฑَุจِِّู ََููุฎُُُููู ِِููู
ุฃَุทَْูุจُ ุนِْูุฏَ ุงَِّููู ู
ِْู ุฑِูุญِ ุงْูู
ِุณِْู
“Semua amalan bani adam akan dilipatgandakan, satu kebaikan akan dibalas
dengan sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipatnya, Allah ta’ala berfirman,
‘Kecuali puasa sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan aku yang akan membalasnya,
ia meninggalkan syahwat dan makannya karena aku, maka Aku yang akan
membalasnya.’ Dan bagi orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan:
kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya.
Benar-benar mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum daripada
harumnya misk.”
- Puasa dan Al-Qur’an Akan Memberi Syafaat Kepada Ahlinya Pada Hari Kiamat
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
ุงูุตَِّูุงู
ُ َูุงُْููุฑْุขُู َูุดَْูุนَุงِู ِْููุนَุจْุฏِ َْููู
َ ุงَِْูููุงู
َุฉِ َُُูููู
ุงูุตَِّูุงู
ُ ุฃَْู ุฑَุจِّ ู
ََูุนْุชُُู ุงูุทَّุนَุงู
َ َูุงูุดَََّููุงุชِ ุจِุงََّูููุงุฑِ
َูุดَِّูุนِْูู ِِููู ََُُููููู ุงُْููุฑْุขُู ู
ََูุนْุชُُู ุงَّْูููู
َ ุจِุงَِّْูููู
َูุดَِّูุนِْูู ِِููู َูุงَู َُููุดََّูุนَุงِู
“Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat pada hari kiamat. Puasa
mengatakan ‘Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang
hari maka berilah ia syafaat karenaku.’ Al-Qur’an pun berkata, ‘Aku
menghalanginya dari tidur pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya.”
Rasulullah mengatakan, “Maka keduanya akan memberikan syafaat.” (HR. Ahmad, Hakim)
- Puasa Sebagai Kaffarat (Penebus Dosa yang Pernah Dilakukan)
Di antara keutamaan
puasa yang tidak ada dalam amalan lain
adalah Allah menjadikannya sebagai kaffarat bagi orang yang memotong rambut
kepalanya (ketika haji) karena ada uzur sakit atau penyakit di kepalanya, puasa
juga dapat menjadi kaffarat bagi orang yang tidak mampu memberi kurban,
kaffarat bagi pembunuh orang kafir yang punya perjanjian karena tidak sengaja,
juga sebagai kaffarat bagi orang yang membatalkan sumpah atau yang membunuh
binatang buruan di tanah haram dan sebagai kaffarat zhihar (mentalak istri).
Allah ta’ala
berfirman:
َูุฃَุชِู
ُّูุงْ ุงْูุญَุฌَّ َูุงْูุนُู
ْุฑَุฉَ ِِّููู َูุฅِْู ุฃُุญْุตِุฑْุชُู
ْ َูู
َุง
ุงุณْุชَْูุณَุฑَ ู
َِู ุงَْููุฏِْู َููุงَ ุชَุญُِْูููุงْ ุฑُุคُูุณَُูู
ْ ุญَุชَّู َูุจُْูุบَ
ุงَْููุฏُْู ู
َุญَُِّูู َูู
َู َูุงَู ู
ُِููู
ู
َّุฑِูุถุงً ุฃَْู ุจِِู ุฃَุฐًู ู
ِّู ุฑَّุฃْุณِِู
َِููุฏَْูุฉٌ ู
ِّู ุตَِูุงู
ٍ ุฃَْู ุตَุฏََูุฉٍ ุฃَْู ُูุณٍُู َูุฅِุฐَุง ุฃَู
ِูุชُู
ْ َูู
َู
ุชَู
َุชَّุนَ ุจِุงْูุนُู
ْุฑَุฉِ ุฅَِูู ุงْูุญَุฌِّ َูู
َุง ุงุณْุชَْูุณَุฑَ ู
َِู ุงَْููุฏِْู َูู
َู
َّูู
ْ َูุฌِุฏْ َูุตَِูุงู
ُ ุซَูุงุซَุฉِ ุฃََّูุงู
ٍ ِูู ุงْูุญَุฌِّ َูุณَุจْุนَุฉٍ ุฅِุฐَุง
ุฑَุฌَุนْุชُู
ْ ุชَِْูู ุนَุดَุฑَุฉٌ َูุงู
َِูุฉٌ ุฐََِูู ِูู
َู َّูู
ْ َُْููู ุฃَُُْููู
ุญَุงุถِุฑِู ุงْูู
َุณْุฌِุฏِ ุงْูุญَุฑَุงู
ِ َูุงุชَُّููุงْ ุงَّููู َูุงุนَْูู
ُูุงْ ุฃََّู ุงَّููู
ุดَุฏِูุฏُ ุงْูุนَِูุงุจِ
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah karena Allah. Jika kamu
terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban
yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di
tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di
kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa
atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi
siapa yang ingin mengerjakan ‘umrah sebelum haji (di dalam bulan haji),
(wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak
menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari
dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah
sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi
orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram
(orang-orang yang bukan penduduk kota Mekkah). Dan bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 196)
َูู
َุง َูุงَู ِูู
ُุคْู
ٍِู ุฃَْู َْููุชَُู ู
ُุคْู
ًِูุง ุฅِูุง ุฎَุทَุฃً َูู
َْู َูุชََู
ู
ُุคْู
ًِูุง ุฎَุทَุฃً َูุชَุญْุฑِูุฑُ ุฑََูุจَุฉٍ ู
ُุคْู
َِูุฉٍ َูุฏَِูุฉٌ ู
ُุณََّูู
َุฉٌ ุฅَِูู
ุฃَِِْููู ุฅِูุง ุฃَْู َูุตَّุฏَُّููุง َูุฅِْู َูุงَู ู
ِْู َْููู
ٍ ุนَุฏٍُّู َُููู
ْ ََُููู
ู
ُุคْู
ٌِู َูุชَุญْุฑِูุฑُ ุฑََูุจَุฉٍ ู
ُุคْู
َِูุฉٍ َูุฅِْู َูุงَู ู
ِْู َْููู
ٍ ุจََُْูููู
ْ
َูุจََُْูููู
ْ ู
ِูุซَุงٌู َูุฏَِูุฉٌ ู
ُุณََّูู
َุฉٌ ุฅَِูู ุฃَِِْููู َูุชَุญْุฑِูุฑُ ุฑََูุจَุฉٍ
ู
ُุคْู
َِูุฉٍ َูู
َْู َูู
ْ َูุฌِุฏْ َูุตَِูุงู
ُ ุดَْูุฑَِْูู ู
ُุชَุชَุงุจِุนَِْูู ุชَْูุจَุฉً
ู
َِู ุงَِّููู ََููุงَู ุงَُّููู ุนَِููู
ًุง ุญَِููู
ًุง
“Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain),
kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barang siapa membunuh seorang
mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang
beriman serta membayar diyat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh
itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh)
dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka
(hendaklah si pembunuh) membayar diyat yang diserahkan kepada keluarganya (si
terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barang siapa yang tidak
memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan
berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah, dan adalah Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS.
An-Nisaa: 92)
ูุง ُูุคَุงุฎِุฐُُูู
ُ ุงَُّููู ุจِุงَّููุบِْู ِูู ุฃَْูู
َุงُِููู
ْ ََِْูููู
ُูุคَุงุฎِุฐُُูู
ْ ุจِู
َุง ุนََّูุฏْุชُู
ُ ุงูุฃْูู
َุงَู َََّูููุงุฑَุชُُู ุฅِุทْุนَุงู
ُ ุนَุดَุฑَุฉِ
ู
َุณَุงَِููู ู
ِْู ุฃَْูุณَุทِ ู
َุง ุชُุทْุนِู
َُูู ุฃَُِْููููู
ْ ุฃَْู ِูุณَْูุชُُูู
ْ ุฃَْู
ุชَุญْุฑِูุฑُ ุฑََูุจَุฉٍ َูู
َْู َูู
ْ َูุฌِุฏْ َูุตَِูุงู
ُ ุซَูุงุซَุฉِ ุฃََّูุงู
ٍ ุฐََِูู
ََّููุงุฑَุฉُ ุฃَْูู
َุงُِููู
ْ ุฅِุฐَุง ุญََْููุชُู
ْ َูุงุญَْูุธُูุง ุฃَْูู
َุงَُููู
ْ َูุฐََِูู
ُูุจَُِّูู ุงَُّููู َُููู
ْ ุขَูุงุชِِู َูุนََُّููู
ْ ุชَุดُْูุฑَُูู
“Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud
(untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu
sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh
orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu,
atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang
siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga
hari, yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah
(dan kamu langgar), dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan
kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).” (QS. Al-Maa-idah: 89)
َูุง ุฃََُّููุง ุงَّูุฐَِูู ุขู
َُููุง ูุง ุชَْูุชُُููุง ุงูุตَّْูุฏَ َูุฃَْูุชُู
ْ ุญُุฑُู
ٌ
َูู
َْู َูุชََُูู ู
ُِْููู
ْ ู
ُุชَุนَู
ِّุฏًุง َูุฌَุฒَุงุกٌ ู
ِุซُْู ู
َุง َูุชََู ู
َِู
ุงَّููุนَู
ِ َูุญُْูู
ُ ุจِِู ุฐََูุง ุนَุฏٍْู ู
ُِْููู
ْ َูุฏًْูุง ุจَุงِูุบَ ุงَْููุนْุจَุฉِ ุฃَْู
ََّููุงุฑَุฉٌ ุทَุนَุงู
ُ ู
َุณَุงَِููู ุฃَْู ุนَุฏُْู ุฐََِูู ุตَِูุงู
ًุง َِููุฐَُูู َูุจَุงَู
ุฃَู
ْุฑِِู ุนََูุง ุงَُّููู ุนَู
َّุง ุณَََูู َูู
َْู ุนَุงุฏَ ََْูููุชَِูู
ُ ุงَُّููู ู
ُِْูู
َูุงَُّููู ุนَุฒِูุฒٌ ุฐُู ุงْูุชَِูุงู
ٍ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan,
ketika kamu sedang ihram. Barang siapa di antara kamu membunuhnya dengan
sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan
buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu
sebagai hadyu yang dibawa sampai ke Ka’bah atau (dendanya) membayar kaffarat
dengan memberi makan orang-orang miskin atau berpuasa seimbang dengan makanan
yang dikeluarkan itu, supaya Dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya.
Allah telah memaafkan apa yang telah lalu. Dan Barang siapa yang kembali
mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi mempunyai
(kekuasaan untuk) menyiksa.” (QS.
Al-Maa-idah: 95)
َูุงَّูุฐَِูู ُูุธَุงِูุฑَُูู ู
ِْู ِูุณَุงุฆِِูู
ْ ุซُู
َّ َูุนُูุฏَُูู ِูู
َุง َูุงُููุง
َูุชَุญْุฑِูุฑُ ุฑََูุจَุฉٍ ู
ِْู َูุจِْู ุฃَْู َูุชَู
َุงุณَّุง ุฐَُِููู
ْ ุชُูุนَุธَُูู ุจِِู
َูุงَُّููู ุจِู
َุง ุชَุนْู
ََُููู ุฎَุจِูุฑٌ (ูฃ)َูู
َْู َูู
ْ َูุฌِุฏْ َูุตَِูุงู
ُ ุดَْูุฑَِْูู
ู
ُุชَุชَุงุจِุนَِْูู ู
ِْู َูุจِْู ุฃَْู َูุชَู
َุงุณَّุง َูู
َْู َูู
ْ َูุณْุชَุทِุนْ َูุฅِุทْุนَุงู
ُ
ุณِุชَِّูู ู
ِุณًِْูููุง ุฐََِูู ِูุชُุคْู
ُِููุง ุจِุงَِّููู َูุฑَุณُِِููู َูุชَِْูู ุญُุฏُูุฏُ
ุงَِّููู ََِْููููุงِูุฑَِูู ุนَุฐَุงุจٌ ุฃَِููู
ٌ
“Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik
kembali apa yang mereka ucapkan, Maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang
budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan
kepada kamu, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Barang siapa yang
tidak mendapatkan (budak), Maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan
berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak Kuasa
(wajiblah atasnya) memberi Makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya
kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. dan Itulah hukum-hukum Allah, dan bagi
orang kafir ada siksaan yang sangat pedih.” (QS.
Al-Mujadilah: 3-4)
Demikian juga
puasa dan shadaqah bisa menghapuskan musibah seseorang dari harta, keluarga dan
anaknya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ูุชูุฉ ุงูุฑุฌู ูู ุฃููู ูู
ุงูู ูุฌุงุฑู
ุชููุฑูุง ุงูุตูุงุฉ ูุงูุตูุงู
ูุงูุตุฏูุฉ.
“Fitnah (musibah) seorang pria dalam keluarga (istrinya), harta dan
tetangganya dapat dihapuskan dengan shalat, puasa dan shadaqah.”
- Orang yang Berpuasa Akan Mendapatkan Ar-Rayyan
ุฅู ูู ุงูุฌูุฉ ุจุงุจุง ููุงู ูู ุงูุฑูุงู، ูุฏุฎู ู
ูู ุงูุตุงุฆู
ูู ููู
ุงูููุงู
ุฉ. ูุง ูุฏุฎู ู
ูู
ุฃุญุฏ ุบูุฑูู
ูุฅุฐุง ุฏุฎููุง ุฃุบูู ููู
ูุฏุฎู ู
ูู ุฃุญุฏ [ูุฅุฐุง ุฏุฎู ุขุฎุฑูู
ุฃุบูู ูู
ู ุฏุฎู ุดุฑุจ ูู
ู
ุดุฑุจ ูู
ูุธู
ุฃ ุฃุจุฏุง].
“Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang di sebut dengan Ar-Rayyan.
Orang-orang yang berpuasa akan memasuki pintu tersebut pada hari kiamat, tidak
ada selain mereka yang akan memasukinya. Jika orang terakhir yang berpuasa
telah masuk ke dalam pintu tersebut maka pintu tersebut akan tertutup. Barang
siapa yang masuk, maka ia akan minum dan barang siapa yang minum maka ia tidak
akan haus untuk selamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim),
tambahan lafaz yang ada dalam kurung merupakan riwayat Ibnu Khuzaimah
dalam Shahih-nya no. (1903)
Komentar
Posting Komentar