Kisah Bilal bin Rabah
Kisah Bilal bin Rabah
Orang Pertama yang
Mengumandangkan Azan di Dunia
Siapa Bilal bin Rabah
Ia adalah seorang lelaki
bernama lengkap Bilal bin Rabah Al Habasyi. Buku Tokoh-Tokoh Besar Islam
Sepanjang Sejarah karya Syaikh Muhammad Sa'id Mursi juga menyebut, beliau
beberapa kali dipanggil dengan nama Abu Abdillah. Posturnya tinggi,
kurus, dan termasuk dalam kalangan budak berkulit hitam. Ibunya adalah kelompok
hamba sahaya milik dari seorang pimpinan Quraisy, Umayyah bin Khalaf. Setelah menjadi
budak mereka inilah, Bilal kemudian mendengar tentang Islam dan menemui Nabi
Muhammad SAW untuk mengikrarkan dirinya masuk Islam. Meski ada beragam
versi tentang kisah Bilal masuk Islam, namun pertemuan antara Rasulullah SAW
dengan Bilal bin Rabah telah membawa angin segar bagi Islam. Bilal juga
merupakan satu-satunya Assabiqunal Awwalun yang berasal dari golongan budak
kulit hitam. Sebab, ketika Bilal masuk Islam statusnya saat itu masih
belum merdeka. Ia masih menjadi budak dari majikannya. Upaya masuk Islam diam-diam
yang dilakukannya gagal karena majikan dan orang kafir Mekah mulai menyiksanya
setelah mengetahui kabar tersebut. Di antara kalangan Assabiqunal Awwalun, bahkan
Bilal bin Rabah adalah satu-satunya orang yang mendapat siksaan paling berat
dari kafir Quraisy. Salah satu yang dilakukan Umayyah bin Khalaf, majikannya,
adalah menjemur Bilal di padang pasir yang gersang tanpa sehelai pakaian.
Belum lagi
ditimpa sebuah batu yang sangat besar di atas dadanya. Mereka menyiksa Bilal
dengan tujuan menggoyahkan keimanannya dan berpaling dari ajaran Rasulullah
SAW. Namun,
sekeras dan sekejam apapun siksaan mereka tidak mampu menggoyahkan keyakinan
Bilal bin Rabah. Ia terus berpegang teguh pada agama Allah SWT. Hingga
akhirnya, Bilal dimerdekakan oleh Abu Bakar As Shiddiq setelah ia membeli Bilal
dari Umayyah.
Muazin
Pertama Dalam Sejarah Islam Dengan Suara Merdunya
Orang yang mengumandangkan azan atau
muazin dijanjikan akan mendapat pahala yang sangat besar. Sebagaimana hadist
riwayat Bukhari dan Muslim: “Seandainya orang-orang
mengetahui pahala yang terkandung pada azan dan shaf pertama, kemudian mereka
tidak mungkin mendapatkannya kecuali dengan cara mengadakan undian atasnya,
niscaya mereka akan melakukan undian.”
Hadist tersebut begitu jelas betapa
besarnya pahala yang akan diperoleh oleh seorang muazin. Nikmat inilah yang
didapatkan oleh seorang Bilal bin Rabah. Dirinya juga dianugerahi Allah SWT
dengan suara yang merdu dan lantang. Saat pertama mendengar suara azan Bilal,
Nabi saw sudah langsung dibuat kagum hingga akhirnya Bilal pun menjadi muazin
yang pertama di dalam sejarah Islam. Bilal Dapatkan Jaminan Surga Siapa
yang tidak ingin merasakan nikmatnya surga? Bahkan semasa kita hidup, tidak ada
yang tahu siapa yang akan masuk surga. Mengingat betapa banyaknya dosa yang
sudah pernah kita perbuat. Namun, berbeda dengan Bilal bin Rabah yang pernah
dipanggil oleh Nabi Muhammad SAW akan jaminan surga bagi dirinya. Nabi Muhammad
SAW bersabda: “Wahai Bilal, aku mendengar gemerisik langkahmu di depanku di
dalam surga. Setiap malam aku mendengar gemerisikmu.” Semenjak itulah Bilal semakin rajin
beribadah dan menjalankan setiap perintah Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Bahkan dirinya juga turut mengamalkannya pada orang lain yang membuat Bilal
menjadi teladan baik.
Bilal Didatangi Oleh Rasululah Setelah Wafat
Bisa bertemu kembali dengan
Rasulullah saw setelah beliau wafat adalah suatu kebahagiaan yang tiada tara.
Hal inilah yang dirasakan oleh Bilal bin Rabah. Rasulullah saw tidak hanya
menyayangi Bilal semasa hidupnya saja. Bahkan setelah Nabi saw wafat juga masih
sangat menyayangi Bilal. Hal tersebut dibuktikan melalui mimpi yang dialami
Bilal. Di mana Nabi saw bersabda: “Apakah arti ketidakramahan ini hai
Bilal? Tidakkah engkau hendak mengunjungiku sekarang?” Namun, belum sampai
Bilal menjawabnya, dirinya sudah bangun terlebih dahulu dan segera mengunjungi
makam beliau di Madinah. Bilal berada di dekat pusara beliau dan menunjukkan
betapa rindunya ia dengan Rasul mulia ya dicintainya tersebut. Melalui
keistimewaan seorang Bilal bin Rabah inilah kita bisa belajar banyak sekali
mengenai ketaatan dan keistiqomahan di dalam menjalankan perintah Allah SWT dan
Rasulullah saw. Bahkan hingga maut menjemput Nabi saw pun, Bilal tidak pernah
meninggalkan setiap ajaran beliau dan tetap merindukan sosok Nabi saw yang
sangat menyayanginya.
Ada tiga Amalan yang membuat Bilal Masuk Surga,"
1.
Bilal tetap memilih dan istiqamah menjadi seorang muslim sekalipun ia disiksa.
Hal ini terjadi ketika majikannya tahu, bahwa budaknya tersebut diam-diam masuk
Islam. Tidak terima dengan pilihannya itu, akhirnya Bilal disiksa dan dia tetap
sabar menghadapi segala ujian. "Tapi Bilal tidak mau kembali ke dalam
kekafirannya, dan tetap melantunkan "Ahadun Ahad, Ahadun Ahad...".
Hingga akhirnya Bilal dimerdekakan oleh Abu Bakar, dan menjadi salah seorang
sahabat Nabi," terangnya.
2. Senantiasa menjaga wadhu kapanpun dan dimanapun.
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda" "Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada Bilal; Hai Bilal, katakanlah amal
yang sangat kau pentingkan selama memeluk Islam karena aku mendengar bunyi
sandalmu di hadapanku di surga. Kemudian Bilal menjawab; Tidak ada satu pun
amal yang lebih saya utamakan daripada mengerjakan wudhu baik ketika malam
maupun siang. Kemudian saya mengerjakan sholat setelah wudhu semampu
saya." (HR. Bukhari)
3.
Menjadi Muadzin (orang yang mengumandangkan adzan) pertama kali.
Bilal
jadi orang pertama sekaligus ditunjuk Rasulullah untuk mengumandangkan azan.
Suaranya merdu dan lantang, sehingga Nabi pun memilihnya untuk menyerukan
panggilam sholat itu.
Hikmah
Kisah Bilal bin Rabbah
1. Berpegang Teguh pada
Pendirian
Bilal
bin Rabbah akhirnya masuk Islam pada saat masih jadi budak dari Bani Jumal di
Mekkah. Setelah majikannya tahu jika masuk Islam, maka dirinya mendapatkan
siksaan secara berulang kali dari majikannya. Sang majikan pun meminta Bilal
untuk meninggalkan Islam serta kembali kepada orang-orang Quraisy. Dia pun
berjanji akan memberi membebaskan Bilal dari pekerjaannya. Akan tetapi dalam
hal ini, Bilal menolak keras tawaran tersebut. Dengan penolakan keras dari Bilal
tersebut, menggambarkan bagaimana dia adalah seorang yang teguh pendirian.
2. Seorang yang Penyabar dan Tabah
Hikmah
kisah Bilal bin Rabbah selanjutnya yang patut kita teladani adalah seorang
penyabar dan tabah meskipun menerima siksaan berulang kali. Tak berhenti dari
siksaan batu panas, Bilal bin Rabbah pun terus menerima siksaan dari sang
majikan. Hingga pada suatu siang menjelang dzuhur, Bilal pun diseret menuju
padang pasir kembali. Meskipun telah berulang kali memperoleh penyiksaan, akan
tetapi Bilal tetap tabah dan sabar, tenang serta tidak goyah imannya. Saat
penyiksaan berlangsung, Abu Bakar Ash-Shiddiq pun datang. Akhirnya sahabat
Rasulullah tersebut membeli Bilal, dan Umayah bin Khalaf pun tentu sangat
senang. Dan tak berselang lama, Abu Bakar pun menghadap Rasullulah, ia
menyampaikan kabar menggembirakan mengenai kebebasan Bilal. Akhirnya Rasulullah
pun menyambut baik kabar gembira tersebut. Kesabaran dan ketabahan serta
keteguhan hati Bilal pun berbuah manis.
3. Pengikut Setia Rasulullah
Sebagai pengikut
setia Rasulullah menjadi hikmah yang dapat kita petik dari kisah Bilal Bin
Rabbah. Setelah merdeka, akhirnya Bilal pun mengabdikan diri kepada Allah dan
Rasul-Nya. Kemanapun Rasulullah pergi maka Bilal senantiasa berada Rasullulah.
Komentar
Posting Komentar