Sejarah Kakbah Sebagai Kiblat Umat Islam
Ka’bah (Arab: الكعبة) adalah sebuah bangunan
yang berbentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram di Mekah.
Kakbah Merupakan
bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah patokan untuk hal hal
yang bersifat ibadah bagi umat Islam di seluruh dunia seperti salat.
Ka’bah disebut juga dengan nama Baitallah atau Baitul Atiq (rumah tua) yang dibangun dan dipugar pada masa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail setelah Nabi Ismail berada di Mekkah atas perintah Allah. Kalau kita membaca Al-Qur’an surah Ibrahim ayat 37 yang berbunyi :
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian
keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau
(Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka
mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada
mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka
bersyukur”,
Jadi Kakbah telah ada sebelum Nabi Ibrahim menginjakan kakinya di Makkah. Kiblat merupakan arah yang dituju bagi umat muslim dalam melaksanakan ibadah salat maupun ketika tawaf di Baitullah.
Kiblat mengarah ke Kakbah, Mekah dan memiliki nilai historis. Adapun kata kiblat, Secara etimologi, berasal dari bahasa arab ةقبل . Itu adalah bentuk masdar dari kata kerja لیقب- لقب berarti menghadap. Kiblat sebagai bangunan Kakbah atau arah yang dituju kaum muslimin dalam melaksanakan sebagian ibadah. Dahlan yang mendefinisikan kiblat sebagai bangunan Kakbah atau arah yang dituju kaum muslimin dalam melaksanakan sebagian ibadah. Kakbah adalah bangunan suci kaum muslimin atau tempat peribadatan paling terkenal dalam Islam yang yang berbentuk kubus yang terletak di tengah- tengah masjidil haram di kota Mekah.
Komentar
Posting Komentar