Keutamaan 10 Terakhir Bulan Ramadhan


Keutamaan 10 Terakhir Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan istimewa bagi umat islam. Bulan dimana ditutupnya pintu neraka dan dibuka pintu pahala sebesar-besarnya. Bulan mulia dimana semua perbuatan baik yang kita lakukan mendapat balasan yang tidak terhingga dari Allah. Bagi orang beriman merupakan momentum untuk meningkatkan ketaqwaan dan ladang amal. Terutama, di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Sebagian ulama membagi bulan Ramadhan dengan tiga fase: fase pertama sepuluh hari awal Ramadhan sebagai fase rahmat, sepuluh di tengahnya sebagai fase maghfirah dan sepuluh akhirnya sebagai fase pembebasan dari api neraka. Sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Salman Al Farisi: “Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka..”
Aisyah ra., menceritakan bahwa ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan Rasulullah saw. Mengencangkan ikat pinggang, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.”
Sepuluh hari terakhir Ramadhan merupakan waktu penting karena hendaknya kita mengakhiri bulan Ramadhan dengan kebaikan, yaitu dengan mencurahkan daya dan upaya untuk meningkatkan amaliyah ibadah di sepanjang sepuluh hari bulan Ramadhan.
Beberapa keutamaan yang akan diraih di sepuluh terakhir Ramadhan yaitu:
1.       Berada di malam mulia yaitu malam lailatul qadar
Terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu malam yaitu malam kemuliaan (lailatul qadar). Pada malam inilah –yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan- saat diturunkannya Al Qur’anul Karim
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr: 1-3).
Dan Allah Ta’ala juga berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan: 3). Yang dimaksud malam yang diberkahi di sini adalah malam lailatul qadr.

2.       Masa pengampunan dosa
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,dimana ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : “Awal bulan Ramadan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).” Keutamaan ramadhan 10 hari terakhir ialah Allah membuka ampunan dosa sehingga mendapat kesempatan untuk bertaubat dan lahir sebagai manusia baru yang bersih. doa pengampunan dosa dapat dilakukan agar taubat lebih sempurna.

3.       Bertambahnya rasa iman
Setiap perintah dalam al-Quran pasti mengandung kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, manfaat, keindahan, keberkahan. Sedangkan setiap larangan dalam al-Quran pasti mengandung kerugian, kebinasaan, kehancuran, keburukan (disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir (1/200)). Rasa iman pada Allah akan bertambah karena telah menjalani ibadah bulan ramadhan secara lengkap.

4.       Mendapat petunjuk
agar kalian bertakwa (Q.S al-Baqoroh:183). Jelas bahwa Allah akan memberikan petunjuk pada orang yang sungguh sungguh beribadah hingga ramadhan 10 hari terakhir karena kesungguhannya, orang itu akan mendapt petunjuk dalam kesehariannya hingga bula ramadhan telah selesai karena telah sempurna menjalankan perintah Allah.

5.       Mulia di mata allah
sesungguhnya aku bernadzar puasa untuk ar Rahman (Allah) sehingga aku tidak akan berbicara pada hari ini dengan manusia manapun (Q.S Maryam:26). Orang yang menjalankan ibadah bulan ramadhan hingga 10 hari terakhir tentu mulia di mata Allah karena mampu melawan hawa nafsu nya dan mampu membuktikan kepada Allah untuk mentaati perintahnya dengan ikhlas.

6.       Mendapatkan kemudahan
Ayat ke-184 Surat al-BaqArAh “(pada) hari-hari yang tertentu. Barangsiapa yang sakit atau safar, maka mengganti di hari lain. Bagi orang yang mampu, maka ia membayar fidyah memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (membayar kelebihan), maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

7.       Masa perhitungan amal
setiap orang miskin (diberi) setengah sho’ (H.R alBukhari no 1688 pada bab al-Ith’aam fil fidyah nishfu sho’ dan Muslim no 2080). Di ramadhan akhir tentu Allah akan menilai seluruh ibadah yang dilakukan manusia di bulan ramadhan dan semuanya akan mendapat balasan kebaikan sesuai dengan apa yang dilakukannya, sebuah kebahagiaan tersendiri jika selalu berada dalam kondisi beriman hingga di akhir ramadhan hingga seterusnya di akhir usia.
Keutamaan tersebut bisa kita raih apabila kita selalu istiqomah menjalankan ibadah di Ramadhan. Amalan-amalan yang dapat kita kerjakan di sepuluh hari terakhir Ramadhan yaitu:
1.       Melaksanakan shalat malam
Amalan utama yang bisa dilakukan adalah mengerjakan shalat wajib dan kemudian melaksanakan shalat tarawih berjamaah. Lebih utama lagi jika kita menambahnya pada malam hari, sebagaimana hadits, “Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari). Dan juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Jika seseorang melakukan shalat (tarawih dan witir) bersama imam sampai selesai, niscaya dicatat baginya pahala shalat semalam suntuk.” (HR. Abu Dawud, shahih).
2.      Banyak berdo’a
Disunnahkan pula untuk banyak berdo’a, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya oleh istri beliau, A’isyah Radhiallahu ‘anha, ”Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang mesti aku ucapkan saat itu?” maka Beliau menjawab, ”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi, Shahih). 
3.      I’tikaf di masjid
Disunahkan melakukan i’tikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan bagi orang yang memiliki kemampuan dan tidak memiliki halangan. I’tikaf adalah suatu usaha untuk selalu menetap di masjid dan menyibukkan diri dengan ibadah kepada Allah Ta’ala, seperti menegakkan shalat, memperbanyak membaca Al Qur’an, memperbanyak dzikir, do’a, dan istighfar. Kemudian juga meninggalkan hal-hal yang kurang bermanfaat, seperti mengobrol, cerita, senda gurau dan semisalnya. Tidak keluar dari masjid selama i’tikaf, kecuali bila ada keperluan yang mengharuskan untuk keluar (seperti buang hajat atau sejenisnya).
4.      Beribadah secara umum
Pada 10 hari terakhir disunnahkan pula untuk memperbanyak ibadah secara umum, baik itu shalat, dzikir, berdo’a, membaca al-Qur’an dan lain sebagainya. Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Disunnahkan untuk memperbanyak ibadah di akhir bulan Ramadhan dan disunnahkan juga untuk menghidupkan malam-malamnya dengan amal ibadah.” (Syarah Shahih Muslim).
5.      Membayar zakat
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri, sebagai pembersih bagi orang yang puasa dari segala perbuatan sia-sia dan ucapan kotor serta sebagai makanan bagi orang miskin. Siapa yang menunaikannya sebelum shalat id maka zakatnya diterima, dan siapa yang menunaikannya setelah shalat id maka hanya menjadi sedekah biasa” (HR. Abu Dawud, Hasan).
Zakat fitri juga sebagai sarana untuk saling berbagi kebahagiaan diantara kaum muslimin pada saat hari raya id untuk menjaga ukhuwah islamiyah. Pembayaran zakat fitri berupa barang, yaitu berupa makanan pokok dan sejumlah uang.
Sumber :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Press Release Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Pendidikan Geografi

OPEN HOUSE BEMP GEOGRAFI 2017-2018

OPEN HOUSE BEMJ GEOGRAFI UNJ PERIODE 2015-2016